Friday, March 9, 2018

Cara Menemukan Kebahagiaan Dalam Fotografi



Pada umumnya, fotografi menambahkan lebih banyak stress, kecemasan, frustasi, keinginan berlebih dan kesengsaraan bagi kehidupan kita. Bukankah seharusnya memberdayakan kita dan memberikan kebahagiaan untuk kita?

Kami pikir semua orang ingin “bahagia” dalam hidup, terlebih pada suatu hal yang begitu anda cintai. Namun apa yang harus kita lakukan ketika fotografi itu sendiri justru menjadi beban dalam hidup kita?

1.    Buy books, not gear.

Salah satu hal terbesar yang menyebabkan kesengsaraan dalam fotografi adalah selalu bernafsu untuk membeli gear baru. Setiap orang dalam dunia fotografi mungkin sudah melalui hal ini. Sebagian besar orang tidak dapat menghindarinya, terutama oleh seorang pemula dalam fotografi. Namun ada saatnya anda akan menyadari bahwa gear yang kita miliki tidak akan pernah cukup baik, karena teknologi kamera yang semakin canggih dan seperti tidak ada habisnya.

Memiliki keinginan untuk membeli kamera atau perlengkapan lainnya (yang anda belum miliki) itu tidak sehat. Membuat fokus dalam menghasilkan karya yang baik semakin berkurang dan tidak akan mencapai potensi kreatif yang kita miliki. Lontarkanlah pertanyaan ini pada diri kita dan cobalah untuk menjawabnya, yaitu “Apakah dengan membeli gear baru akan menjadikan saya fotografer yang lebih baik?”. Kita cenderung lupa untuk mengasah kemampuan kita, cobalah belajar dari master street fotografi, menyempurnakan komposisi, lebih banyak turun ke jalan ataupun belajar dari buku-buku fotografi. Hal ini selain akan menambah pengetahuan juga memperkaya visual kita.

Jadi jika kamu ingin mendapatkan kebahagiaan dalam fotografi, tanamkan bahwa “Gear yang terbaik adalah gear yang kita punya”. Tentu saja kita masih perlu meng-upgrade kamera sekali-kali (jika diperlukan). Tapi jangan pernah menyalahkan kamera yang kamu miliki atas kurangnya inspirasi dan kreatifitas anda.

2. Jangan mencari banyak follower di social media.

Semakin banyak follower di social media apakah menjadi tolak ukur seorang fotografer lebih baik dibanding fotografer lainnya?

Pengalaman pribadi saya ketika memulai street fotografi, saya ingin mendapatkan lebih banyak like, komentar dan follower khususnya pada Instagram saya. Semakin saya berharap akan hal tersebut, justru yang terjadi malah sebaliknya. Selalu ada orang di luar sana yang memiliki follower jauh lebih banyak daripada yang saya punya. Hal ini semakin terasa tidak adil bagi saya ketika mereka mendapatkannya dengan cara instan (membeli follower misalnya), walaupun kemudian saya sadar bahwa itu sepenuhnya hak mereka dan tidak perlu saya pusingkan.

Hal yang wajar apabila kita menginginkan pujian dan ketenaran dalam social media, namun ketika apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan keinginan cobalah agar tidak lagi memikirkan hal tersebut kemudian fokuslah untuk memperbaiki karya kita.

Jadi jika kita menginginkan lebih banyak kebahagiaan, cobalah untuk menerima diri anda dengan sepenuhnya dan temukan kepuasan saat menikmati foto-foto anda tanpa harus memikirkan follower.

3. Jadilah bagian aktif dari komunitas

Sebagai manusia, kita merupakan makhluk sosial yang tentunya saling mebutuhkan satu sama lain. Di dalam street fotografi kita akan bertemu banyak orang dan mendekatkan diri kita lebih dekat dengan masyarakat lebih luas yang akan kita temui di jalan (atau ruang publik lainnya).

Dengan memiliki komunitas, tentunya anda akan mempunyai wadah untuk berdiskusi, berbagi dan belajar bersama. Mintalah feedback yang jujur dan kritik pada karya anda. Selain itu, dengan menjadi bagian dari komunitas berarti anda dapat melakukan kegiatan hunting bersama, pameran, pembuatan majalah atau buku foto maupun kegiatan kolektif lainnya. Ada kegembiraan yang lebih besar saat bertumbuh bersama dan mencapai tujuan

4. Miliki rasa percaya diri

Disaat kita sibuk mencari kebahagiaan tersebut, kita sering lupa bahwa kebahagiaan itu datang dalam diri kita masing-masing. Untuk memiliki rasa percaya diri terhadap karya fotografi kita, tidak perlu memikirkan apa yang orang lain nilai atau katakan tetrhadap diri kita.

Kita hanya perlu mencoba untuk melampaui diri kita, terus meningkatkan kemampuan juga pengetahuan dan buatlah kemajuan. Selalu miliki keyakinan dalam diri anda dan hargailah cinta maupun dukungan dari orang-orang disekitar kita.

Pada akhirnya kebahagiaan adalah memiliki rasa syukur atas apa yang kita miliki saat ini; teman-teman, keluarga, kamera dan bakat yang diberikan Tuhan. Jangan terlalu banyak mengeluh, berbahagialah dan berbagi kebahagiaan tersebut dengan orang lain.
================================================
Tulisan asli oleh Ade Andryani Sitompul (@andryaniade)
Hak Cipta Maklum Foto (@maklumfoto)
All photos in this article copyrighted by author

Wednesday, March 7, 2018

Definisi Fotografi


Fotografi adalah suatu seni melukis dengan cahaya, jadi faktor cahaya merupakan unsur terpenting dalam seni fotografi,untuk melakukan suatu pemotretan, satu hal yang mutlak diperlukan adalah cahaya. Baik cahaya yang tampak seperti pemotretan biasa ataupun cahaya yang tidak tampak seperti dalam pemotretan dengan infra merah atau sinar X untuk rontgen. Jumlah cahaya yang digunakan untuk membentuk suatu gambar tergantung pada Kepekaan media (ASA/ISO), Kecepatan/Shutter Speed dan Diafragma.

Fotografi berasal dari Bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis). Adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media Cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar,dapat digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter.

Di dalam dunia fotografi terdapat istilah-istilah seperti: 
1. Diafragma / Bukaan Lensa (Aperture)
2. Fokus / Titik Api
3. Lensa 
4. Kecepatan Rana / Shutter Speed
5. Pencahayaan / ISO 
6. Komposisi
7. Ruang Tajam / Deep Of Field
8. Macro


1 Digital Kamera 
Di jaman sekarang ini tehnologi digital kamera sudah semakin maju dan berkembang, dan seiring dengan majunya teknologi digital kamera tersebut harga-harga kamera pun sudah semakin terjangkau.
kamera sendiri terbagi menjadi beberapa jenis : 

A. Kamera Digital Saku / Pocket 
Kamera ini umumnya berbentuk kecil dan bisa dimasukkan ke dalam saku celana atau saku baju, modelnya simple, dan pengoperasiannya juga tergolong mudah, cocok untuk kebutuhan praktis, contohnya : Canon Ixus, Powershoot, Sony T Series, Nikon Coolpix, dll

B. Kamera Digital Prosummer 
untuk kamera ini lebih besar dari pada kamera saku, dan biasanya rentang lensanya lebih panjang di banding kamera saku yang hanya mempunyai rentang lensa 3 X, untuk kelas prosumer, rentang lensa bisa mencapai 12 X bahkan ada yang mencapai 18 X, kamera jenis ini termasuk awal untuk melangkah menuju kamera DSLR, contohnya : Canon SX1, Kodak Z812, Panasonic Lumix FZ 18, dll masih banyak lagi yang lainnya.

C. Kamera Digital Single Lens Reflex. 
kamera ini lebih di kenal orang dengan sebutan kamera DSLR, bentuk kamera ini tentunya lebih besar dari kamera saku dan prosummer, kelebihan dari kamera jenis ini, kita bisa mengganti lensanya sesuai dengan yang kita mau, kamera DSLR masih di bagi lagi kelas-kelasnya sesuai dengan kebutuhan pengguna dan fungsinya yaitu sbb :
- Kelas Entry Level, banyak di gunakan oleh pemula yang ingin mulai mendalami dunia fotografi ataupun sekedar hobby... contohnya : Canon EOS 400, EOS 1000, Nikon D60, D40, Sony A200 dll... mengenai harganya kisaran 4 jutaan sampai 10 jutaan, pengoperasiannya mudah di mengerti bagi pemula..
- Kelas Semi Pro, untuk yang ingin lebih serius mempelajari fotografi lebih dalam, contohnya Canon EOS 500, Nikon D200, D90, Sony A700, dll... harganya kisaran 9 jutaan sampai 20 jutaan, pengoperasiannya lebih banyak variasi dibanding entry level
- Kelas Profesional, biasanya di gunakan oleh fotografer profesional, harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah..., pengoperasiannya lebih rumit bagi pemula.. contohnya : Canon EOS 5D, EOS 1D Mark III, Nikon D3X, Sony A900, dll.


Tuesday, March 6, 2018

Jenis-jenis fotografi yang wajib dipelajari sang Photographer


Welcome back to Photographer Indonesia,Disini saya akan menjelaskan apa aja sih jenis-jenis fotografi yang wajib dipelajari sang photographer.
dan ini sangat penting loh jadi langsung simak aja yaaa

1. High Speed Photography
Teknik fotografi ini menggunakan kecepatan sebagai unsur utamanya. Foto yang dihasilkan merupakan pengambilan gambar yang didapatkan dalam waktu yang sangat amat singkat. Waktu pengambilan gambar menjadi kunci utama dalam foto ini. Contoh dari foto-foto high speed adalah saat balon air pecah, saat tetesan air memantul ketika jatuh ke atas permukaan air, saat kaca pecah, saat cairan terbang di udara, dan sebagainya. Kecepatan foto ini sangat cepat sehingga membutuhkan alat bantuan seperti pelatuk suara pada kamera. Saat ada suara datang maka kamera dengan sigap langsung mengambil gambar.
2. Tilt-Shift Photography
Teknik dasar fotografi ini membutuhkan gerakan khusus dan kamera berukuran sedang, selain itu juga membutuhkan lensa khusus. Pada Dasarnya tilt-shift adalah pergerakan dan rotasi lensa kamera terhadap gambar. Tilt akan memberikan gambar tajam, shift akan menghasilkan gambar blur dengan halus. Teknik tilt-shift pada umumnya digunakan pada situasi model dengan background yang ingin dibuat terlihat jauh dengan blurnya. Salah satu contohnya adalah ketika orang menyebrangi jalan dimana ada gedung didepannya tapi gedung tersebut di blur karena efek shift. Contoh foto tersebut membuat lingkungan terasa lebih dalam.
3. Black and White Photography
Seperti namanya, Teknik dasar fotografi black and white mempunyai hasil foto yang warnanya hitam dan putih. Mengambil gambar hitam putih dapat dilakukan dengan mudah untuk mengubah settingan kamera anda menjadi monokrom, satu warna, yaitu hitam atau putih. Terdengar mudah, tapi ada beberapa hal lainnya yang patut diperhatikan dalam mengambil foto hitam putih. Unsur yang perlu diperhatikan diantara lain adalah pencahayaan dan komposisi dari foto. Pencahayaan menjadi faktor utama karena hitam putih sangat memanfaatkan cahaya untuk menangkap bayangan dari benda. Komposisi dalam foto juga faktor utama karena keselarasan dari warna hitam dan putih adalah alasan mengapa foto monkrom menjadi baik.
4. Motion Blur Photography
Mempunyai ciri yang sama dengan teknik dasar fotografi High Speed, Motion Blur sangat memanfaatkan kecepatan dari suatu benda yang bergerak. Perbedaannya adalah pengambilan teknik motion blur lebih mudah dari high speed. Alat yang dibutuhkan teknik foto high speed membuat melakukan foto high speed menjadi terbatas. Sedangkan cara untuk mengambil foto motion blur dapat dilakukan dengan kamera biasa yang diberikan slow shutter speed. Penggunaan software photoshop dapat membantu mendapatkan hasil motion blur lebih baik lagi.
5. Infrared Photography
Teknik dasar fotografi ini pada dasarnya adalah mengambil gambar dengan menggunakan cahaya infrared, tapi pengambilan cahaya infrared tersebut tidak semuanya infrared. Penggunaan tersebut dapat diatur pada settingan kamera anda masing-masing. Alat yang diperlukan untuk membuat fotografi infrared adalah:
Kamera digital dengan sentivitas yang baik terhadap infrared.
Filter kamera yang jelas (contohnya adalah wrattten 89B filter).
Image processing software.
6. Night Photography
Melakukan pengambilan foto dimalam hari juga mempunyai tekniknya sendiri. Tekniknya adalah dengan mengandalkan pencahayaan dan timing dalam melakukan foto. Cahaya dapat dibuat sendiri dengan menggunakan lampu karena pada malam hari tidak ada matahari. Hasil dari teknik dasar fotografi malam hari akan ditentukan dengan apertur yang disesuaikan dengan timing foto.
7. Smoke Art Photography
Sesuai dengan namanya berikut merupakan teknik dasar fotografi untuk mengambil foto asap, ya, asap. Fotografi ini mengambil gambar asap karena asap mempunyai lekukan yang bervariasi sesuai dengan udara yang ada di ruangan. Cara pengambilan foto asap ini dapat digunakan dengan menggunakan dupa, karena dupa cukup murah, fleksibel, dan tahan lama. Warna asap dalam foto dapat diubah dengan software editorial sehingga foto menjadi lebih variasi.
8. Macro Photography
Makro pada dasarnya adalah teknik dasar fotografi yang dilakukan secara dekat kepada benda yang lebih kecil. Makro membutuhkan lensa makro dan kamera yang mendukung foto makro pada dasarnya, sebenarnya juga dapat dilakukan dengan lensa normal tetapi tidak sebaik makro. Lensa – lensa makro diantara lainnya adalah lensa makro, lensa makro zoom, lensa close-up.
9. HDR
High Dynamic Range atau HDR adalah salah satu teknik dasar fotografi. HDR membantu foto untuk mendapatkan pencahayaan lebih baik sehingga hasil gambar menjadi lebih hidup. Teknik HDR membutuhkan software untuk mengatur kembali foto agar hasilnya maksimal. Cara mengambil foto HDR dapat dilakukan dengan foto RAW auto exposure dan foto yang dilakukan berulang, contohnya melakukan 5 foto dengan eksposur dari -2 sampai +2.
10. RAW processing
Sebelumnya sempat dijelaskan mengenai RAW, tapi tidak secara detail. Singkatnya RAW adalah gambar yang diambil tanpa melakukan kompres kepada file gambar. Kompres dapat membuat gambar kekurangan kualitasnya dan tidak bisa mendapatkan hasil maksimal. Foto RAW seperti sebuah variable dalam fotografi, perlu diolah lagi sesuai dengan kebutuhannya dengan software fotografi.
11. Panoramic Photography
Teknik dasar fotografi panorama adalah teknik untuk mendapatkan foto lingkungan sekitar secara luas. Foto panorama ini dapat diambil dengan menggabungkan beberapa foto secara horizontal menjadi satu foto. Mengambil foto ini dapat menggunakan kamera atau menggunkan smartphone. Khusus penggunaan kamera disarankan menggunakan tripod karena membuat gambar menjadi stabil dan tidak goyang.
12. Architecture Photography
Foto arsitektur akan menonjolkan sisi artistik dan keindahan yang terdapat pada suatu bangunan. Bangunan tersebut diantara lain adalah rumah, kantor, gedung tua, kastil, dan lainnya. Pengambilan gambar bangunan ini sangat dipengaruhi dengan pattern, tekstur, dan warna.
13. Low Light Photography
Penggunaan cahaya dalam fotografi menjadi dasar utama dalam setiap teknik dasar fotografi. Foto dengan intensitas cahaya kurang pun memunyai tekniknya sendiri untuk menghasilkan gambar yang baik. Pada halnya teknik ini sangat mirip dengan foto dalam malam hari tapi perbedaannya adalah low light tidak harus menunggu malam tiba.
14. Food Photography
Teknik dasar fotografi ini sering dilakukan untuk membuat katalog, menu, poster, dan lainnya yang berhubungan dengan promosional makanan. Fotografi makanan pada umumnya memperhatikan pencahayaan dan komposisi dari makanan tersebut. Pencahayaan digunakan untuk menentukan sisi makanan yang ingin ditonjolkan. Dalam memperlihatkan tekstur kasar yang kelihatan oleh mata maka diperlukan pencahyaan yang kuat. Sedangkan tekstur yang lembut dan kecil-kecil membutuhkan cahaya yang lembut. Komposisi yang dimaksud disini adalah penggabungan makanan atau tata letak makanan sampai makanan tersebut terlihat indah.
15. Child Photography
Anak-anak pada umumnya cukup sulit difoto karena mereka sering bergerak secara mendadak. Pengambilan foto anak dapat dilakukan dengan kamera yang mempunyai gambar yang tajam dan mempunyai sedikit noise. Pengaturan ISO dapat dilakukan dengan auto dan dibuat 1600 untuk full frame dan 800 untuk non-full frame. Pengambilan gambar terbaik adalah pada saat anak-anak telah makan dan mereka baru saja bangun pada pagi hari. Alasannya adlaah mereka menjadi lebih aktif dan ceria daripada waktu lainnya.
16. Baby Photography
Mengambil foto pada bayi lebih sulit karena bayi belum bisa mengerti apa yang dikatakan oleh manusia lainnya pada umumnya. Pengambilan foto bayi dapat dilakukan dengan menarik perhatian si bayi lalu melakukan foto dengan cepat. Foto yang dapat dilakukan diantaranya adalah makro, close-up, black and white, dan tidak terbatas juga untuk melakukan variasi lainnya. Hal yang harus diperhatikan adalah jangan menggunakan flash secara langsung terhadap bayi. Mata bayi belum mampu untuk menerima cahaya yang sangat terang seperti flash, bila ingin menggunakan flash maka cahaya flash harus dipantulkan terlebih dahulu.
17. High-Key Photography
Fotografi high-key adalah foto yang sering digunakan pada wanita dan anak-anak. Penggunaan teknik pada wanita dan anak-anak karena foto ini menampakan kecantikan pada kulit mereka yang halus. Foto ini memberikan intensitas cahaya yang kuat dan pengaturan cahaya menjadi sangat penting di teknik dasar fotografi ini. Tujuan dari high-key adalah menampakan keindahan dari objek yang difoto dan menghilangkan bayangan sebisa mungkin.
18. Candlelight Photography
Lilin pun dapat menjadi subjek dari foto. Menampilkan foto yang baik dari lilin mempunyai ISO 1600 dan lebih, serta menggunakan apertur yang besar untuk menangkap gerakan api. Flash dapat dimatikan dan lebih baik menggunakan eksposur secara manual. Lilin yang digunakan lebih baik dalam jumlah banyak sehingga menjadi lebih artistik dan membuat bayangan lebih halus.
19. Long Exposure Photography
Teknik fotografi long eksposure sering digunakan pada lingkungan alam. Contohnya adalah air terjun, ombak, pohon dan lain – lain. Cara mengambil gambarnya adalah pengaturan eksposur, seperti namanya, eksposur dibuat menjadi interval cukup panjang. Fotografi ini menggunakan ND Filter untuk membantu mendapatkan hasil maksimal.
20. Minimalist Photography
Fotografi minimalis seperti namanya “minimal” menggunakan sedikit objek pada foto yang diambil. Pengambilan foto minimalis sangat bergantung pada komposisi dari foto tersebut. Pada umumnya foto ini mempunyai warna yang sangat cerah atau warna hitam dan putih. Teknik dasar fotografi minimalis harus memberikan cerita atau suatu makna walaupun foto tersebut hanya mempunyai satu objek didalamnya.
21. Wildlife Photography
Teknik berikutnya adalah mengambil gambar pada hewan yang berada di alam lepas. Teknik ini cukup sulit untuk dipelajari karena banyaknya jenis hewan dan setiap hewan mempunyai ciri khas tersendiri. Mengambil fotografi hewan liar menjadi sebuah tantangan karena hasil yang lebih baik dapat didapatkan setelah mempelajari dengan baik hewan tersebut. Hal yang dipelajari adalah gerak-gerik hewan, keunikan hewan, dan lainnya. Pengambilan foto hewan liar juga harus dilakukan dengan hati-hati karena hewan mempunyai insting yang tajam.
22. Star Photography
Penggunaan tripod menjadi dasar untuk mendapatkan foto bintang yang baik dan kamera yang diatur dengan manual. Beberapa peralatan lainnya yang dapat digaunakan diantara lain adalah lensa yang lebar, timer untuk kamera, dan jenis kamera adalah full-frame. Foto bintang lebih baik dilakukan dengan perencanaan yang sangat matang. Hal yang diperhatikan dalam melakukan foto bintang adalah gerakan bulan, cuaca, dan posisi foto. Cara melakukannya adalah menyetel lensa kamera menjadi selebar mungkin tapi tetap fokus.
23. Street Photography
Teknik street photography adalah teknik dasar fotografi yang menggambarkan kejadian sehari-hari yang terjadi. Tidak perlu dilakukan pada jalanan, tapi bisa dilakukan di tempat publik lainnya, selama memperlihatkan kegiatan manusia. Hasil lebih baik apa bila dilakukan secara candid (tidak diketahui oleh yang difoto). Teknik foto ini juga mengandalkan momen, emosi, dan komposisi untuk ditampilkan dalam foto.
24. Sports Photography
Fotografi ini diambil pada saat jelang olahraga atau saat melakukan aktifitas dengan dinamika yang cukup tinggi. Penggunaan ISO tinggi dan posisi foto menjadi kunci dalam mendapatkan foto yang bagus. Lebih baik lagi jika dilakukan pada momen-momen penting yang ada karena ekspresi manusia dan emosinya akan berubah. Alat lain yang dibutuhkan adalah lensa zoom yang cukup besar dan tripod sebagai penyangganya karena olahraga umumnya dilakukan di lapangan luas.
25. Flash Photography
Penggunaan flash tidak hanya sekedar untuk membantu penerangan saja, tapi ada tekniknya tersendiri. Flash dapat memberikan fokus kepada objek yang diinginkan, memberikan intensitas cahaya yang dibutuhkan pada titik tertentu, memaksimalkan tekstur dari suatu benda. Lain dari itu flash juga dapat memberikan warna yang berbeda jika diberikan filter warna didepan flash. Teknik flash ini dapat diaplikasikan terhadap jenis fotografi lainnya, sehingga kuncinya adalah sering lakukan eksperimen.

Monday, March 5, 2018

Istilah Kata Dalam Fotografi






LS:
Singkatan dari longshot. Dengan lebih mendekatkan objeknya, shot ini tetap masih memberikan sudut pandang lebar tetapi sudah mulai mengarahkan perhatian pada objeknya dengan memisahkannya dari latar belakang yang mungkin mengganggu.

MACRO: 
Makro. Pengertiannya dalam fotografi adalah sarana untuk pemotretan dari jarak dekat. Fotografi makro akan menghasilkan rekaman (pada film) yang sama besar dengan benda aslinya (1:1), atau paling kurang separuh dari benda aslinya (1:2), namun demikian pada lensa-lensa jenis zoom yang mempunyai fasilitas untuk menghasilkan rekaman seperempat dari benda aslinya (1:4) juga sudah bisa dikatakan makro.

MACRO LENS:
Lensa makro. Lensa yang digunakan untuk pemotretan dengan objek yang berukuran atau pemotretan berjarak dekat (mendekatkan pemotret ke objek), umumnya dipakai untuk keperluan reproduksi karena dapat memberikan kualitas prima dan distorsi minimal. Misalnya: untuk memotret bunga, serangga, dll.

MACRO PHOTO: 

Dibuat dari jarak dekat, bisanya tentang benda atau binatang kecil. Perlngkapan kerjanya biasanya menggunakan lensa makro untuk mendekatkan pemotret ke objek fotonya.

MAGNETIK: 
Berdaya magnet.

MAGNIFICATION: 

Pembesaran. Dikukur dari gambar film dibandingkan dengan ukuran aslinya.

MANIPULASI FOTOGRAFI: 

Teknik mengubah hasil cetak yang ditangkap oleh kamera untuk menciptakan suasana tertentu. Foto-foto realitas dikembangkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambar yang tidak biasa lagi.

MANUAL: 
Dikerjakan dengan menggunakan tangan dengan mengesampingkan tenaga otomatik.

MEDIUM FILM: 

Film dengan kecepatan sedang (ISO 100, 200). Kelompok film yang paling popular dan banyak diminati pemotret. Ideal untuk pemotretan dalam cuaca yang terang/cerah.

MEDIUM FORMAT CAMERA:
Kamera format medium. Adalah jenis kamera SLR yang menggunakan jenis film 120 mm. Dibandingkan dengan kamera format kecil, kamera ini mempunyai keunggulan dalam hal pembesaran cetakannya yang optimal sehingga umumnya dipergunakan untuk memotret objek orang (potret) yang berkarakter, yang menampakkan detail kuat seperti misalnya kulit keriput orang tua.

MEGALIGHT: 
Adalah sebutan untuk sebuah lampu flood yang mempunyai kapasitas atau kemampuan cahaya yang amat besar hingga 7 meteran.

MESNICUS LENS: 
Adalah lensa tipis yang berbentuk bulan sabit.

METERING: 

Pola pengukuran cahaya yang biasanya terbagi dalam 3 kategori. Centerweight, evaluative/matrix dan spot.

METERING CENTER WEIGHT: 

Pola pengukuran cahaya yang menggunakan 60 persen daerah tengah gambar.

METERING MATRIX: 

Pola pengukuran pencahayaan berdasarkan segmen-segmen dan prosentase tertentu.

METERING SPOT: 
Pola pengukuran cahaya yang menggunakan satu titik tertentu yang terpusat.

MF: 

Manual Focus, adalah cara kerja menemukan fokus atau penajaman gambar yang dilakukan dengan menggunakan tangan.

MICRO DIAPRISM: 

Kumpulan prisma-prisma kecil yang berfungsi untuk mendapatkan ketajaman gambar melalui pengamat.

MCROPRISM: 

Prisma mikro. Sistem penemu jarak optis yang menggunakan prisma halus atau kumpulan prisma-prisma kecil yang berfungsi untuk mendapatkan ketajaman gambar melalui pengamat.

MICROPHOTOGRAPHY: 
Fotografi yang menggunakan film berukuran kecil dengan menggunakan bantuan mikroskop.

MULTICOATEDlA FILTER:
Filter anti-flare untuk mencegah refleksi intern dalam lensa oleh pantulan cahaya. Diciptakan untuk lensa yang belum multicoated.

MULTI EXPOSURE: 

Sering disebut dengan singkatan ME. Memberikan pencahayaan lebih dari satu kali pada satu bingkai film.

MULTIPOINT READING: 

Suatu pembacaan atau pengukuran dalam pencahayaan yang dilakukan terhadap berbagai titik objek foto.

MULTIVISION FILTER: 

Filter yang digunakan untuk membuat gambar ganda dalam sekali jepretan. Filter ini dibuat dengan menggunakan kaca yang sengaja diasah menurut tujuannya - berkeping prisma 3,5, disusun melingkar, berjajar atau paralel berulang-ulang.

MULTILAYER COATING: 

Penyelaputan berlapis-lapis pada lensa.

MULTIPLE EXPOSURE: 
Fasilitas pemotretan berulang pada satu bingkai (frame) yang sama.

MULTIPLE EXPOSURE LEVEL:
Tuas bidikan ganda. Adalah tombol untuk menyiapkan kamera pada posisi siap bidik tanpa memajukan film ke bingkai berikutnya. Digunakan untuk melakukan lebih dari satu kali pencahayaan (exposure) pada bingkai yang sama dalam pemotretan. Alat ini dipakainya bersamaan dengan pengokangan film.

NANOMETER: 
Satuan pengukur panjang gelombang. 1 Nanometer = 1nm adalah sepermiliarmeter.

NATURAL AND ENVIRONMENT (NE/NES): 
Salah satu kategori yang dilombakan dalam World Press Photo. Foto-foto atau sekumpulan foto bercerita dari subjek berupa lingkungan dan alam:flora, fauna, lanskap, ekologi, dsb.

NATURE PHOTOGRAPHY: 
Fotografi alam yang berkaitan dengan alam semesta, misalnya darat, laut, sungai, dll.

ND FILTER: 
Filter ND. Filter ini berfungsi untuk menurunkan kekuatan sinar 2 kali sampai 8 kali. Filter ini bernada abu-abu muda atau sedang dan tidak mengubah warna gambar.

NEBULA FILTER:
Filter yang menghasilkan gambar dengan efek pancaran sinar radial yang berpelangi.
NEGATIF:
Kebalikan dari aslinya. Yang menghasilkan gambar negatif.

NEGATIF FILM:
Film negatif atau klise, adalah sebutan untuk citra yang terbentuk pada film sesudah dipotretkan dan sesudah dikembangkan, di mana bagian yang terlihat gelap pada gambar, pada objek terlihat terang. Warna yang timbul berlawanan karena bagian terang dari objek memantulkan banyak cahaya ke film dan menghasilkan area gelap.

NEUTRAL DENSITY:

Kepadatan netral yang tidak mengandung warna. Sebutan ini biasanya dipakai untuk lensa penyaring yang berfungsi untuk mengurangi kecerahan sinar.

NEWS FEATURE: 
Sering disebut dengan cerita di balik berita, yaitu suatu foto yang menyajikan sisi lain dari suatu situasi atau aneka peristiwa yang hangat.

NIKON: 
Salah satu merek peralatan kamera buatan Jepang.


NIRMANA:
Adalah susunan gambar dalam bingkai, jalannya garis-garis yang dominan membentuk bidang-bidang utama yang dibatasi oleh suatu format.